BUDIDAYA ANGGUR
A N G G U R
( Vitis )
( Vitis )
1. SEJARAH SINGKAT
Anggur merupakan tanaman buah berupa perrdu yang merambat.
Anggur berasal dari Armenia, tetapi budidaya anggur sudah dikembangkan
di Timur Tengah sejak 4000 SM. Sedangkan teknologi pengolahan anggur
menjadi wine pertama kali dikembangkan orang Mesir pada 2500 SM.
Dari Mesir budidaya dan teknologi pengolahan anggur masuk ke Yunani
dan menyebar ke daerah Laut Hitam sampai Spanyol, Jerman, Prancis
dan Austria. Sejalan dengan perjalanan Columbus anggur dari asalnya
ini mulai menyebar ke Mexico, Amerika Selatan, Afrika selatan, Asia
termasuk Indonesia dan Australia. Penyebaran ini juga menjadikan
Anggur punya beberapa sebutan seperti Grape di Eropa dan Amerika,
orang China menyebut Putao dan di Indonesia disebut anggur.
2. JENIS TANAMAN
Anggur termasuk tanaman marga Vitis. Tidak semua jenis
dari marga ini dapat dimakan, yang bisa dimakan hanya dua jenis
yaitu Vitis vinifera dan Vitis labrusca.
- Kulit tipis, rasa manis dan segar.
- Kemampuan tumbuh dari dataran rendah hingga 300 m dari permukaan laut beriklim kering.
- Termasuk jenis ini adalah Gros Colman, Probolinggo Biru dan Putih, Situbondo Kuning, Alphonso Lavalle dan Golden Champion.
Tanaman anggur jenis Vitis labrusca mempunya ciri:
- Kulit tebal, rasa masam dan kurang segar.
- Kemampuan tumbuh dari dataran rendah hingga 900 m dpl.
- Termasuk jenis ini adalah Brilliant, Delaware, Carman, Beacon dan Isabella.
Dari kedua jenis ini yang banyak dikembangkan di Indonesia
dan direkomendasi oleh Departemen Pertanian sebagai jenis unggul
adalah jenis Vitis vinifera dari varietas Anggur Probolinggo Biru
dan Alphonso Lavalle. Namun ada juga yang dianjurkan ditanam antara
lain Gross Collman, Probolinggo Putih, Isabella, Delaware, Chifung
dan Australia.
3. MANFAAT TANAMAN
Anggur dimanfaatkan sebagai buah segar maupun untuk
diolah sebagai jadi produk lain seperti minuman fermentasi hasil
perasan anggur yang mengandung alkohol biasa disebut Wine, dikeringkan
menjadi kismis dan untuk keperluan industri selai dan jeli.
4. SENTRA PENANAMAN
Di Indonesia sentra anggur terdapat di Jawa Timur
(Probolinggo, Pasuruan, Situbondo), Bali dan Kupang (NTT).
5. SYARAT TUMBUH
5.1. Iklim
- Tanaman anggur dapat tumbuh baik di daerah dataran rendah, terutama di tepi-tepi pantai, dengan musim kemarau panjang berkisar 4-7 bulan.
- Angin yang terlalu kencang kurang baik bagi anggur.
- Curah hujan rata-rata 800 mm per tahun. Dan keadaan hujan yang terus menerus dapat merusak premordia/ bakal perbungaan yaitu tengah berlangsung serta dapat menimbulkan serangan hama dan penyakit.
- Sebaiknya sinar matahari yang banyak/udara kering sangat baik bagi pertumbuhan vegetatif dan pembuahannya.
- Suhu rata-rata maksimal siang hari 31 derajat C dan suhu rata-rata minimal malam hari 23 derajat C dengan kelembaban udara 75-80 %.
5.2. Media Tanam
- Tanah yang baik untuk tanaman anggur adalah mengandung pasir, lempung berpasir, subur dan gembur, banyak mengandung humus dan hara yang dibutuhkan.
- Derajat keasaman tanah yang cocok untuk budidaya anggur adalah 7 (netral).
5.3. Ketinggian Tempat
Anggur akan tumbuh baik bila ditanam antara 5-1000
m dpl atau di daerah dataran rendah. Perbedaan ketinggian akan mempengaruhi
pertumbuhan dan
perkembangannya. Jenis Vitis vinifera menghendaki ketinggian 1-300 m dpl. Jenis Vitis labrusca menghendaki ketinggian 1-800 m dpl.
perkembangannya. Jenis Vitis vinifera menghendaki ketinggian 1-300 m dpl. Jenis Vitis labrusca menghendaki ketinggian 1-800 m dpl.
6. PEDOMAN BUDIDAYA
6.1. Pembibitan
1) Pengadaan Benih
Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara generatif
(biji) dan vegetatif (cangkok, stek cabang, stek mata, penyambungan).
Perbanyakan tanaman yang paling efektif anggur adalah dengan menggunakan
stek. Bibit stek yang baik adalah :
- a) Panjang stek sekitar 25 cm terdiri atas 2-3 ruas dan diambil dari pohon induk yang sudah berumur di atas satu tahun.
- b) Bentuknya bulat berukuran sekitar 1 cm.
- c) Kulitnya berwarna coklat muda dan cerah dengan bagian bawah kulit telah hijau, berair dan bebas dari noda-noda hitam.
- d) Mata tunas sehat berukuran besar dan tampak padat. Mata tunas yang tidak sehat ukurannya kecil dan ujungnya tampak memutih seperti kapuk.
Cara generatif bibit disemai di tempat yang telah
disediakan. Cara vegetatif (stek) yaitu :
- a) Pembibitan dikerjakan dengan menyemaikan lebih dulu dalam pot /keranjang sempai kira-kira selama 5 hari
- b) Setelah itu dipindah ke media semai berupa campuran tanah,
pupuk kandang dan pasir dengan perbandingan 1:1:1. Media semai
ini berupa
polybag/keranjang yang lebih besar dari tempat awal.
3) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
- a) Selama di persemaian selalu disiram dan jangan sampai tergenang.
- b) Penyemaian bibit di tempat teduh dan lembab selama sekitar 2 bulan.
4) Pemindahan Bibit
- a) Sekitar 2 bulan tersebut bibit sudah tumbuh dan berakar banyak siap untuk dipindah ke lapangan dengan memilih yang segar dan sehat kondisinya.
- b) Penanaman dilakukan di awal musim kemarau/saat panas tertinggi.
6.2. Pengolahan Media Tanam
1) Persiapan
Persiapan yang perlu dilakukan adalah:
- a) Menentukan lokasi penanaman.
- b) Menentukan luas areal tanam.
- c) Mengatur jarak tanam.
- d) Membuat lubang tanam.
- e) Menentukan dosis pupuk kandang yang diperlukan.
2) Pembukaan Lahan
Lahan yang digunakan dibersihkan dan tidak terlindung
dari sinar matahari. Pencangkulan untuk pembuatan lubang tanam dilakukan
setelah ada pengaturan jarak tanam yang sesuai dengan ukuran 60
x 60 x 60 cm. Lubang dibiarkan terkena sinar matahari selama 2-4
minggu.
3) Pengapuran
Pengapuran hanya dilakukan bila pH tanah rendah/terlalu
asam.
4) Pemupukan
Setelah 2-4 minggu lubang tanam diisi pupuk kandang,
pasir dan tanah dengan perbandingan 2:1:1.
6.3. Teknik Penanaman
1) Penentuan Pola Tanam
Tanaman anggur merupakan tanaman monokultur. Pengaturan
jarak tanam penting diperhatikan dan juga sesuai dengan larikan
karena arah datangnya angin
sangat besar pengaruhnya. Jarak tanam bisa diatur dengan pola: 3 x 3 m, 4 x 4 m, 3 x 5 m, 3 x 4 m, 4 x 5 m, 4 x 5 m, 3 x 5 m dan 4 x 6 m
sangat besar pengaruhnya. Jarak tanam bisa diatur dengan pola: 3 x 3 m, 4 x 4 m, 3 x 5 m, 3 x 4 m, 4 x 5 m, 4 x 5 m, 3 x 5 m dan 4 x 6 m
Jarak tanam mempengaruhi jumlah tanaman persatuan
luas :
- a) 3 x 3 m untuk 1 Ha = 1.111 pohon
- b) 3 x 4 m untuk 1 Ha = 833 pohon
- c) 3 x 5 m untuk 1 Ha = 666 pohon
- d) 4 x 4 m untuk 1 Ha = 625 pohon
- e) 4 x 5 m untuk 1 Ha = 500 pohon
- f) 4 x 6 m untuk 1 Ha = 416 pohon
2) Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam yang diperlukan berukuran 60 x 60 x
60 cm yang disesuaikan dengan jarak tanam, isi lubang berupa campuran
tanah, pasir dan pupuk kandang
dengan perbandingan 1:1:1 atau 1:1:2.
dengan perbandingan 1:1:1 atau 1:1:2.
3) Cara Penanaman
Penanaman bibit anggur terbaik pada saat musim kemarau,
sekitar Juni dan Juli. Setiap tanaman perlu lahan 20 m² termasuk
para-paranya yang harus dipersiapkan sebelum tanamannya tumbuh.
Para-para ini berguna untuk merayapkan batang dan cabangnya secara
mendatar pada ketinggian 2 m. Setiap tanaman juga diberi ajir bambu
untuk titian setelah bibit ditanam, agar pertumbuhannya dapat menjalar
ke atas menuju para-para.
6.4. Pemeliharaan Tanaman
1) Penyulaman dan Penjarangan
Penyulaman hanya dilakukan bila terdapat tanaman yang
tidak sehat/mati. Pengontrolan dilakukan rutin bersamaan saat penyiraman
karena anggur perlu perhatian kontinyu. Penjarangan buah sangat
penting karena buah yang terlalu rapat justru merusak perkembangan
buah dan menurunkan kualitas buah. Dalam penjarangan buah-buah yang
perlu dibuang adalah:
- yang bertangkai panjang;
- tidak sempurna bentuknya;
- buah yang ada di sebelah dalam;
- buah yang terbentuk tanpa adanya persarian.
2) Penyiangan
Penyiangan dilakukan bila terdapat tanaman pengganggu
sekitar tanaman anggur.
3) Perempalan
a) Perempalan bentuk pada anggur dilakukan mulai
tanam sampai umur 1 tahun, bertujuan untuk mendapat pertumbuhan
yang baik, dengan cara membuang
tunas yang tidak perlu dan membiarkan satu tunas yang baik sebagai batang pokok.
tunas yang tidak perlu dan membiarkan satu tunas yang baik sebagai batang pokok.
b) Perempalan untuk pembuahan dilakukan setelah anggur
berumur 1 tahun. Sebelum perempalan diperiksa dahulu dengan memotong
ujung salah satu cabang, bila meneteskan air perempalan dilaksanakan,
tetapi bila tidak harus ditunda. Perempalan dilakukan dengan memotong
ranting-ranting, dengan meninggalkan 2-4 mata tunas dan semua daun
dibuang sehingga tanaman jadi gundul. Dalam 1 tahun dilakukan 3
kali perempalan:
- Tahap I : Maret-April, 90-110 hari
- Tahap II : Juli-Agustus, 90-110 hari
- Tahap III : Nov-Des, tahap ini sering gagal
Perempalan antara bulan November-Desember, tidak memperoleh
hasil. Tujuannya hanya untuk memelihara tingkat kesuburan tanaman
sampai musim hujan berakhir dan tanaman tidak rusak.
4) Pemupukan
Ada dua masa pemupukan:
a) Pemupukan tanaman muda (0-1 tahun)
- Umur 0-3 bulan, 10 gram urea, interval 10 hari
- Umur 3-6 bulan, 15 gram urea, interval 15 hari
- Umur 6-12 bulan, 50 gram urea
Cara pemberian dengan membuat larikan melingkar sekeliling
tanaman diameter 10-20 cm sedalam 5 cm.
b) Pemupukan tanaman dewasa (1-seterusnya)
- Umur 21 hari sebelum perempalan, 5 kaleng pupuk kandang
- Umur 11 hari sebelum perempalan, 80 gram TSP/100 gram ZK
- Umur 7 hari sebelum perempalan, 100 gram urea
Pupuk kandang diberikan sekali setahun, tahun kedua
dosis dinaikkan jadi 10 kaleng. Pupuk buatan dinaikkan dosisnya
urea 600 gram, TSP 300 gram, ZK 450 gram. Cara pemberian dengan
pembuatan larikan sekitar tanaman dengan diameter 1,5 m.
5) Pengairan dan Penyiraman
Yang perlu diperhatikan adalah:
- a) Anggur tidak tahan pada air yang tergenang.
- b) Anggur butuh pengairan yang harus dilakukan mulai tanam sampai pemangkasan.
- c) Menjelang pemangkasan, 3-4 minggu sebelumnya pemberian air harus dihentikan.
- d) Setelah masa pemangkasan, 2-3 hari sebelumnya diberi air kembali sampai ujung ranting mengeluarkan air.
- e) Pemberian dilakukan sampai buahnya hampir masak, setelah mulai tua pemberian air dihentikan supaya buah tidak pecah dan busuk.
6) Waktu Penyemprotan Pestisida
Penyemprotan insektisida dilakukan sebagai pencegahan
terhadap hama yang mengganggu pada anggur. Penyemprotan harus dihentikan
15 hari sebelum panen. Khusus untuk hama Phyiloxera Vitifolia digunakan
insektisida Furadan 3G/Temik 1 OG.
7) Pengaturan Bunga
Setelah dua minggu pemangkasan pembuahan, cabang tersier
yang baru tumbuh mengeluarkan sulur-sulur pembentukan bunga yang
keluar dari mata ke 3, 4 dan 5. Bila ada cabang tersier yang tidak
mengeluarkan sulur dapat diadakan pemotongan dengan meninggalkan
3 mata bertujuan untuk merangsang pertumbuhan sulur. Cabang tersier
yang baru muncul disisakan satu sulur saja, agar menghasilkan dompol
bunga yang besar dan buahnya bisa bermutu tinggi.
7. HAMA DAN PENYAKIT
7.1. Hama
1) Phylloxera Vitifolia
Menyerang tanaman anggur baik muda maupun tua berakibat
anggur jadi kering dan mati. Yang diserang adalah daun dan akar
tanaman secara langsung. Gejala umum pada daun terbentuk bisul-bisul
kecil dan akar membengkak seperti kutil. Hama ini menetap di bawah
kulit batang yang terkelupas dan dalam jaringan akar.
2) Kumbang Apogonia destructor
Bentuk kumbang kecil dan warna hitam mengkilat. Menyerang
daun anggur pada malam hari dan kumbang ini mudah tertarik oleh
sinar lampu.
3) Wereng daun
Serangan wereng ini menyebabkan daun anggur berbintik
putih, kemudian menjadi kuning coklat dan gugur.
4) Kutu putih
Dapat menyebabkan pucuk/tunas menjadi kerdil.
5) Ulat daun
Menyerang daun untuk dijadikan makanannya.
6) Rayap
Serangan yang paling parah bila menggerogoti akar
tanaman yang masih muda sehingga membuat jadi layu dan akhirnya
mati.
7) Burung, kalong, bajing dan musang
Menyerang buah yang mulai masak untuk dijadikan makanannya.
Cara untuk memberantas hama anggur dilakukan dengan
menyemprotkan insektisida pada bagian yang terkena serangan. Penyemprotan
dilakukan secara rutin dan dihentikan menjelang masa petik. Khusus
hama Phyloxera vitifolia dilakukan dengan menyiramkan insektisida
di sekeliling tanaman. Penyiraman bisa dilakukan sebelum tanam,
setelah tanam/setelah panen. Sedangkan untuk menanggulangi hama
dari hewan besar dapat memakai jebakan.
7.2. Penyakit
1) Downy Mildew (jamur)
Gejalanya daun nampak kuning bagian bawah terlihat
ada tepung warna putih-kuning. Daun, bunga maupun tandan muda bisa
mati bila terkena penyakit ini terutama saat musim penghujan atau
kelembaban yang tinggi.
2) Powdery Mildew
Pada permukaan daun terdapat bedak tipis putih kelabu.
Menyerang pucuk, bunga dan buah muda bahkan dapat merusak ranting
sehingga jadi kerdil dan rusak.
3) Penyakit busuk hitam
Menyebabkan buah jadi keriput, busuk dan gugur.
4) Phakospora Vitis
Daun sebelah bawah tertutup tepung berwarna orange
(massa sporanya).
5) Peronospora
Bila udara terlalu lembab jamur ini menyerang daun
anggur dan dapat dikenali karena spora berwarna kuning di bawah
daun. Untuk memberantas penyakit anggur dilakukan dengan menyemprotkan
fungisida dengan waktu a sebelum masa berbunga, setelah berbunga
dan 8-12 hari sesudah penyemprotan kedua setelah berbunga. Sedang
untuk penyakit busuk hitam penyemprotan dilakukan sebelum masa berbunga,
saat berbunga dan 2 minggu sebelum masa petik.
8. PANEN
8.1. Ciri dan Umur Panen
Umur panen anggur tergantung jenis yang ditanam, iklim
dan tinggi tempat. Untuk daerah rendah umur buah 90-100 hari setelah
pangkas, daerah dataran tinggi umur buah antara 105–110 hari.
Tingkat kemasakan buah yang baik untuk dipanen adalah warna dalam
satu tandan telah rata, butir buah mudah lepas dari tandan dan keadaan
buah kenyal serta lunak.
8.2. Cara Panen
Cara panen dilakukan dalam cuaca yang cerah dan di
pagi hari dengan pemetikan yang hati-hati (jangan sampai bedak hilang).
Hasil pemetikan dimasukkan keranjang/dos karton diusahakan penempatannya
tidak menumpuk, agar buah yang terletak di bawah tidak rusak dan
pecah.
8.3. Periode Panen
Tanaman anggur dalam satu tahun mengalami dua kali
panen.
8.4. Prakiraan Produksi
Dari areal tanaman anggur 1 ha dengan rasio jarak
tanam 4 x 5, jumlah tanaman 500 batang dengan hasil panen per tahun
rata-rata 7.500 kg anggur.
9. PASCAPANEN
9.1. Pengumpulan
Pengumpulan anggur tidak boleh ditumpuk karena dapat
merusak buah di bawahnya. Hal yang penting bedak yang terdapat pada
anggur dijaga agar tidak hilang.
9.2. Penyortiran dan Penggolongan
Penyortiran dilakukan dengan menyingkirkan buah yang
rusak dan buah yang masih terlalu muda dalam satu dompolan. Kemudian
anggur digolongkan menurut ukuran dompolan dan keseragaman besar
buah.
9.3. Penyimpanan
Cara terbaik dalam penyimpanan adalah dengan memasukkan
dalam ruang pendingin untuk mengurangi penguapan, tetapi cara yang
mudah, ringkas dan kapasitas penyimpanan besar adalah dengan menggantung
anggur untuk diangin-anginkan dalam ruang yang sejuk.
9.4. Pengemasan dan Pengangkutan
Cara menggunakan keranjang bambu dilapisi kertas koran.
cara ini kurang baik karena banyak buah yang rusak. Cara terbaik
dengan menggunakan kotak kayu yang diisi dengan serbuk gergaji sehingga
kerusakan buah dapat ditekan saat pengangkutan.
10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN
10.1. Analisis Usaha Budidaya
Analisis biaya budidaya anggur dengan rasio jarak
tanam 4 x 5 luas (500 pohon) dan luas lahan 1 ha di daerah Malang
tahun 1999.
1) Biaya produksi tahun pertama
- Lahan
- Sewa tanah 5 tahun @ Rp.2.000.000,- Rp. 10.000.000,-
- Pembuatan Para-para dan pagar keliling :
- Pembelian ajir dan upah Rp. 60.000,-
- Bambu tunggakan 1558 batang @ Rp. 5.000,- Rp. 7.790.000,-
- Tutu kayu jaran 412 batang @ Rp. 3.500,- Rp. 1.442.000,-
- Bambu duri/atap para-para 1396 batang @ Rp. 9.000,- Rp. 12.564.000,-
- Upah menanam kayu jaran 412 batang @ Rp. 500,- Rp. 206.000,-
- Menanam bambu tunggakan 1558 batang @ Rp. 500,- Rp. 779.000,-
- Tali ijuk 200bendel @ Rp. 4.500,- Rp. 900.000,-
- Kawat tali para-para 2 ton @ Rp. 3.500.000,- Rp. 7.000.000,-
- Ongkos pasang para-para Rp. 1.470.000,-
- Pembuatan pagar keliling Rp. 2.000.000,-
- Pengolahan tanah/penanaman
- Buat lubang tanam 500 pohon @ Rp. 2.000,- Rp. 1.000.000,-
- Pupuk Kandang untuk 500 pohon@ Rp. 2.000,- Rp. 1.000.000,-
- Mencampur pupuk untuk lubang tanam @Rp. 1000,- Rp. 500.000,-
- Upah menanam pohon @ Rp. 500,- Rp. 250.000,-
- Bibit 500 pohon @ Rp 5000,- Rp. 2.500.000,-
- Pupuk
- Urea tiap pohon 1kg @ Rp. 1.500,- Rp. 750.000,-
- TSP tiap pohon 0,5 kg @ Rp. 1.700,- Rp. 425.000,-
- Pupuk kandang @ Rp. 3.000,- Rp. 1.500.000,-
- Obat dan pestisida
- Insektisida 5 liter Rp. 280.000,-
- Fungisida Profit 8 kg @ Rp. 250.000,- Rp. 2.000.000,-
- Fungisida Antracol 16 kg @ Rp. 65.000,- Rp. 1.040.000,-
- Fungisida Cobox 16 kg @ Rp. 35.000,- Rp. 560.000,-
- Penyiraman
- BBM untuk pompa air 972 l @ Rp. 1000,- Rp. 972.000,-
- Oli pompa air 24 l @ Rp. 8.000,- Rp. 192.000,-
- Peralatan
- Pipa air 2 batang @ Rp. 50.500,- Rp. 101.000,-
- Pasang Pipa air @ Rp. 70.000,- Rp. 140.000,-
- Pompa air 3,5 Pk Merk Honda Rp. 2.000.000,-
- Paralon 20 buah @ Rp. 35.000,- Rp. 700.000,-
- Tenaga kerja
- Upah tenaga kerja 3 orang @ Rp. 250.000,-/bulan Rp. 9.000.000,-
- Pengawas 1 orang @ Rp. 240.000,-/bulan Rp. 2.880.000,-
- Lain-lain/Ipeda Rp. 400.000,-
Jumlah biaya produksi tahun ke-1 Rp. 72.401.000,-
2) Biaya produksi tahun kedua, ketiga, keempat dan
kelima
- Pupuk
- Urea tiap pohon 1kg @ Rp. 1.500,- Rp. 750.000,-
- TSP tiap pohon 0,5 kg @ Rp. 1.700,- Rp. 425.000,-
- Pupuk kandang @ Rp. 3.000,- Rp. 1.500.000,-
- Obat dan Pestisida :
- Insektisida 5 liter Rp. 280.000,-
- Fungisida Profit 8 kg @ Rp. 250.000,- Rp. 2.000.000,-
- Fungisida Antracol 16 kg @ Rp. 65.000,- Rp. 1.040.000,-
- Fungisida Cobox 16 kg @ Rp. 35.000,- Rp. 560.000,-
- Penyiraman
- BBM untuk pompa air 972 l @ Rp. 1000,- Rp. 972.000,-
- Oli pompa air 24 l @ Rp. 8.000,- Rp. 192.000,-
- Tenaga kerja
- Upah tenaga kerja 3 orang @ Rp. 250.000,-/bulan Rp. 9.000.000,-
- Pengawas 1 orang @ Rp. 240.000,-/bulan Rp. 2.880.000,-
- Lain-lain /Ipeda Rp. 400.000,-
Jumlah biaya produksi Rp. 152.397.000,-
3) Pendapatan ( hasil panen 1 tahun 2 kali )
- Tahun ke-1: 500 pohon x 2 x 4 kg x Rp. 7.000,- Rp. 28.000.000,-
- Tahun ke-2: 500 pohon x 2 x 6 kg x Rp. 7.000,- Rp. 42.000.000,-
- Tahun ke-3: 500 pohon x 2 x 7,5 kg x Rp. 7.000,- Rp. 52.500.000,-
- Tahun ke-4: 500 pohon x 2 x 8 kg x Rp. 7.000,- Rp. 56.000.000,-
- Tahun ke-5: 500 pohon x 2 x 9 kg x Rp. 7.000,- Rp. 63.500.000,-
Jumlah pendapatan Rp. 241.500.000,-
4) Keuntungan
- Keuntungan dalam 5 tahun Rp. 89.103.000,-
- Keuntungan/tahun Rp. 17.820.600,-
5) Parameter kelayakan usaha
- B/C rasio = 1,58
Catatan :
- Dalam kenyataan produksi 1 pohon dapat mencapai 20–30 kg dan dalam 1 tahun bisa 3 kali panen.
- Umur tanaman anggur semakin lama semakin produktif dan dapat mencapai 25– 30 tahun.
10.2. Gambaran Peluang Agribisnis
Indonesia telah mengeksport buah-buahan, namun untuk
beberapa jenis tertentu masih mengimpor. Dalam tahun 1991-1995,
Indonesia mengimport lima jenis buah-buahan, meliputi apel, jeruk,
pir, kurma dan anggur. Import buah tersebut sebesar 17.418.325 kg
senilai US $ 13.973.604 (1991), 40.746.029 kg senilai US $ 33.032.612
(1992), 68.525.578 kg senilai US $ 50.846.270. (1993), 77.797.878
kg senilai US $ 60.374.141 (1994), dan 116.557.231 kg senilai US
$ 81.937.365 (1995).
Jenis buah import yang telah lama dikenal dan dibudidayakan
di Indonesia antara lain anggur. Produk anggur dalam negeri belum
mengimbangi permintaan pasar (konsumen) domestik, sehingga tiap
tahun masih mengimpor. Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik)
Impor anggur Indonesia tahun 1991-1995 mencapai 26.501.977 kg senilai
US $ 36.527.300 atau rata-rata pertahun sebesar 5.300.395,4 kg senilai
US $ 7.305.406.
Dengan kondisi tersebut maka pada masa kini dan yang
akan datang budidaya anggur sangat menjanjikan bagi para produsen.
Sehingga saat ini telah mulai dikembangkan budidaya anggur dengan
skala besar dan pengolahan yang intensif.
11. STANDAR PRODUKSI
11.1. Ruang Lingkup
Standar mutu anggur di Indonesia masih belum, namun
ditingkat petani sudah ada standar mutu berdasar dompolan, ukuran
buah dan rasa.
11.2. Diskripsi
Banyaknya buah dalam dompolan menjadi ukuran mutu
yang menunjukkan tingginya produksi. Sedang ukuran buah yang seragam
dan rasa akan menaikkan nilai jual dalam pemasaran.
11.3. Klasifikasi dan Standar Mutu
Standar mutu yang berlaku di petani:
- Mutu A: dompolan rapat, buah besar dan seragam, rasa manis.
- Mutu B: dompolan renggang, buah kecil, rasa manis.
- Mutu C: di luar ketentuan mutu A dan B.
11.4. Pengambilan Contoh
Pengambilan contoh yang berfungsi untuk penanganan
berikutnya diambil saat dilakukan pemanenan. Anggur yang diambil
sebelum umur panen mempunyai mutu rendah.
11.5. Pengemasan
Standar pengemasan anggur adalah buah dalam baik saat
pengangkutan sampai ke tempat tujuan. Pengemasan terbaik dengan
menggunakan kotak kayu yang diisi serbuk gergaji sehingga anggur
tetap terjaga keutuhannya.
12. DAFTAR PUSTAKA
- Sauri H dan Martulis, 1991, Budidaya Anggur, Usaha Nasional, Surabaya.
- Trubus 33, 1990, Perjalanan Anggur Bali, Penebar Swadaya, Jakarta.
- Trubus 272, 1992, Anggur impor Menyerbu Indonesia, penebar Swadaya, Jakarta.
- _______________, Vitis vinifera Terbaik Untuk Wine, Penebar Swadaya, Jakarta.
- _______________, Mengunjungi Sentra Anggur Di RRC, Penebar Swadaya, Jakarta.
- _______________, Membuat Anggur Berbiji Menjadi Tak Berbiji, Penebar Swadaya, Jakarta.
- Trubus 274, 1992, Perbanyakan Anggur dengan Stek Satu Mata, Penebar Swadaya, Jakarta.
- Trubus 275,1992, Cara Mengepak Anggur yang Benar, Penebar Swadaya, Jakarta.
- ______________, Chip Budding Untuk Membibitkan Anggur, Penebar Swadaya, Jakarta.
- Widyastuti YE dan Paimin FB, 1993, Mengenal Buah Unggul Indonesia, Penebar Swadaya, Jakarta.